Demonstrasi Kontekstual Menerapkan Budaya Positif

Hai ... sahabat blogger jumpa lagi di blog sederhana ngiringmelajah.com. Pada kesempatan ini admin akan berbagi sedikit terkait dengan tugas demonstrasi kontekstual menerapkan budaya positif modul 1.4 budaya positif.

Adapun yang melatarbelakangi pembuatan kesepakatan kelas ini yaitu adanya kekosongan kegiatan siswa setelah selesai melaksanakan penilaian akhir semester. Ada waktu kurang lebih dua minggu sebelum pembagian raport. Penulis pun berinisiatif untuk mengajak siswa berdiskusi terkait kegiatan apa yang mau mereka lakukan untuk mengisi waktu luang tersebut. Hal ini dilakukan untuk membangun budaya positif pada diri siswa untuk tetap belajar walaupun sudah selesai penilaian akhir.

Demonstrasi Kontekstual Menerapkan Budaya Positif


Berikut langkah-langkah yang penulis lakukan dalam menyusun kesepakatan kelas

Penulis awali dengan mengirimkan pesan kepada siswa melalui grup whatsapp untuk menanyakan kepada siswa kira-kira mereka mau melakukan kegiatan apa untuk mengisi waktu luang sebelum pembagian raport. Kemudian anak-anak menuliskan usulan mereka melalui google form. Setelah anak-anak menyampaikan usulan mereka pada google form, penulis mulai merekap kegiatan-kegiatan yang diusulkan oleh siswa. Berdasarkan hasil rekapan diperoleh bahwa sebagian besar siswa menginginkan melaksanakan kegiatan bermain sambil belajar.

Untuk memperjelas kegiatan bermain sambil belajar yang diinginkan siswa, penulis mencoba menawarkan kepada anak-anak kegiatan bermain sambil belajarnya dengan barang-barang bekas. Mereka pun menyetujuinya. Selanjutnya penulis menanyakan kembali kepada siswa kira-kira kegiatan seperti apa yang dilakukan dengan barang bekas tersebut. Siswa pun mulai mengajukan pendapatnya, ada yang ingin membuat kotak tisu, ada yang ingin membuat pot, ada yang ingin mengolah kain perca, ada yang ingin membuat mainan mobil-mobilan, dan lain-lain. Kami pun akhirnya menyimpulkan bersama bahwa kegiatan yang akan dilakukan yaitu membuat sebuah produk memanfaatkan barang bekas. 

Setelah bentuk kegiatannya pasti, hal selanjutnya yang perlu disepakati yaitu terkait pelaksanaan kegiatannya, apakah secara individu atau kelompok? Bentuk pengumpulan hasil kegiatannya, apakah lewat foto, video, atau dikumpulkan langsung ke sekolah produknya? Waktu pelaksanaan kegiatannya, apakah 2 hari, 5 hari, 1 minggu atau 2 mingu?

Melalui diskusi yang cukup alot di grup whatsapp dengan para siswa, siswa dan guru pun akhirnya menghasilkan sebuah kesepakatan yang telah disetujui bersama. Berikut bunyi kesepakatannya.
Pertama, Kegiatan yang dilakukan yaitu membuat sebuah produk memanfaatkan barang bekas. Kedua, Kegiatan dapat dilakukan secara individu atau kelompok dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Ketiga, Bukti pelaksanaan kegiatan dikumpulkan dalam bentuk dokumentasi foto. Keempat, Kegiatan dilaksanakan selama 1 minggu dan dikumpulkan Kamis, 17 Desember 2020.

Selanjutnya kesepakatan kelas tersebut dibuat dalam bentuk poster dan ditandatangani oleh siswa serta guru. Poster dibagikan kepada siswa melalui grup whatsapp untuk disimpan oleh siswa di hp nya masing-masing.

Selama proses penyusunan kesepakatan kelas, guru selalu meminta siswa untuk menyampaikan ide-ide/gagasan mereka, selanjutnya barulah guru bersama-sama siswa menyimpulkan hasil diskusinya dan menyepakati secara bersama-sama. Setelah kesepakatan kelas ini selesai dibuat guru menanyakan kembali kepada siswa, apakah siswa siap melaksanakan kesepakatan ini dengan penuh tanggung jawab? Respon mereka sangat antusias, semua siswa menyatakan siap untuk melaksanakan hasil kesepakatan tersebut. Ada beberapa siswa juga yang menyampaikan bahwa siap dikenakan hukuman jika tidak melaksanakan kesepakatan yang telah dibuat. Namun, guru kembali mengingatkan bahwa dalam pelaksanaan kesepakatan bukanlah hukuman yang menjadi fokus utamanya melainkan rasa tanggung jawab siswa terhadap kesepakatan yang telah dibuat dan komitmen siswa untuk melaksanakannya.

Tantangan yang dihadapi selama pelaksanaan kesepakatan ini yaitu masih adanya siswa-siswa yang acuh terhadap hasil kesepakatan yang telah dibuat. Ada beberapa siswa yang tidak mengumpulkan foto dokumentasi mulai melaksanakan kegiatan, sehingga guru tidak mengetahui apakah siswa tersebut sudah mulai melaksanakan kegiatan atau belum. Guru pun terus mengingatkan mereka yang belum melaksanakan hasil kesepakatan kelas melalui chat di grup whatsapp, agar mereka menyadari dan mengingat kembali kesepakatan yang telah dibuatnya.  

Berikut dokumentasi proses penyusunan kesepakatan kelas melalui chat di grup whatsapp

Pengiriman link google form untuk pengisian kegiatan yang ingin dilakukan siswa


Mulai mendiskusikan kegiatan yang akan disepakati siswa 
berdasarkan hasil rekapan dari respon siswa di google form

Siswa memberikan pendapatnya terkait pelaksanaan kegiatan
ada yang ingin secara individu, ada juga yang ingin berkelompok

Siswa menyepakati terkait pelaksanaan kegiatan

Kesepakatan berhasil dibuat dan disepakati secara bersama-sama
kemudian siswa ditugaskan untuk membubuhkan tanda tangan pada kesepakatan tersebut




Siswa melaksanakan kesepakatan kelas yang telah dibuat



Demikianlah tugas demonstrasi kontekstual menerapkan budaya positif yang dapat admin bagikan. Semoga bermanfaat.

Salam ngiring melajah.

3 Komentar untuk "Demonstrasi Kontekstual Menerapkan Budaya Positif"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel