Rancangan Aksi Nyata Modul 1.4 Budaya Positif

Hai ... sahabat blogger jumpa lagi di blog sederhana ngiringmelajah.com. Pada kesempatan ini admin akan berbagi sedikit terkait dengan koneksi antar materi modul 1.4 budaya positif.


Sintesis Materi

Mind Map Koneksi Antar Materi Modul 1.4 Budaya Positif



Ketika kita berbicara sekolah sebagai institusi pembentukan karakter. Mari kita ingat kembali makna pendidikan sendiri dari Bapak Pendidikan kita, Ki Hajar Dewantara: 
Adapun maksud pendidikan yaitu: menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya” (dikutip dari buku Ki Hajar Dewantara seri 1 pendidikan halaman 20) 
Dari kutipan tersebut mengisyaratkan kita sebagai guru perlu membangun komunitas di sekolah untuk menyiapkan murid di masa depan agar menjadi manusia berdaya tidak hanya untuk pribadi tapi berdampak pada masyarakat. Pertanyaannya sekarang adalah karakter seperti apa yang bisa menyiapkan murid menjadi manusia dan anggota masyarakat untuk mencapai keselamatan dan kebahagiaan seperti tujuan pendidikan sendiri. Jika kita mengacu pada dasar negara kita yaitu, Pancasila, ada beberapa karakter yang dapat kita contoh, antara lain: Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan YME dan Berakhlak Mulia, Kreatif, Gotong Royong, Berkebhinekaan Global, Bernalar Kritis dan Mandiri.

Apa yang bisa Anda lakukan sebagai guru penggerak untuk membangun sekolah sebagai institusi pembentukan karakter? Menurut Character Education Partnership (2010) ada beberapa panduan dalam pelaksanaan program pendidikan karakter di sekolah agar program yang dibentuk dapat berjalan dengan efektif.
  1. Nilai inti (Core values) yang disusun didefinisikan, dilaksanakan, dan tertanam dalam budaya sekolah.
  2. Karakter harus secara komprehensif menggambarkan cara berpikir, merasa, dan berperilaku.
  3. Sekolah menggunakan pendekatan yang komprehensif dan proaktif untuk mengembangkan karakter.
  4. Sekolah harus menjadi komunitas yang menunjukkan rasa peduli.
  5. Untuk mengembangkan karakter, murid membutuhkan kesempatan agar dapat berperilaku baik secara moral.
  6. Melibatkan seluruh staf sekolah.
  7. Memerlukan kepemimpinan positif (positive leadership) dari staf sekolah dan murid.
  8. Melibatkan orang tua dan komunitas sekolah lainnya.
  9. Menilai hasil pendidikan karakter dan melakukan improvisasi secara berkala
Pembentukan karakter ini bertujuan untuk mewujudkan budaya positif di sekolah. Budaya positif sangat penting dikembangkan di sekolah karena budaya positif merupakan salah satu indikator peningkatan mutu sekolah. Budaya positif sekolah adalah sekumpulan nilai yang melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan keseharian, dan simbol-simbol yang dipraktekkan oleh kepala sekolah, guru, petugas administrasi, siswa dan masyarakat sekitar sekolah.

Untuk dapat mewujudkan budaya positif di sekolah diperlukan kolaborasi dan sinergitas antara semua unsur yang ada di sekolah. Baik kepala sekolah, guru, siswa, orang tua, dan unsur-unsur lainnya harus mampu melaksanakan suatu perubahan yang positif dan dilaksanakan secara berkesinambungan dan penuh komitmen. Jika budaya positif ini dapat dilaksanakan dengan baik maka visi sekolah impian pun akan dapat diwujudkan. 

Rancangan Tindakan untuk Aksi Nyata

Judul :  Menumbuhkan budaya pelibatan orang tua dalam mendampingi anak belajar matematika melalui gerakan AJarMat
Nama : Putu Edy Pariawan, S.Pd

Latar Belakang

Keberhasilan pendidikan tidak hanya ditentukan oleh seorang guru saja, perlu dukungan dan keterlibatan orang tua di dalamnya. Seperti yang dikatakan Ki Hajar Dewantara bahwa pusat pendidikan itu ada tiga yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan sinergitas dari ketiga unsur tersebut untuk mewujudkan keberhasilan sebuah pendidikan. 

Peran orang tua sangat penting dalam mendampingi belajar anaknya. Ada tiga peran orang tua yang dapat dilakukan yaitu; 1) membantu anak belajar, 2) memotivasi anak, dan 3) memantau perkembangan belajar anak. Keterlibatan orang tua dalam mendampingi anak di dalam belajar merupakan motivasi tersendiri bagi anak. Anak-anak akan belajar sungguh-sungguh dan bersemangat apabila ada dukungan penuh dari orang tuanya. 
 
Matematika merupakan salah satu pelajaran yang terkesan rumit dan sulit. Banyak orang tua yang mengalami kesulitan di dalam mendampingi anaknya dalam belajar matematika. Curhatan kesulitan orang tua dalam mendampingi anaknya belajar di rumah banyak beredar juga di media sosial. Mulai dari kesulitan mendisiplinkan anak untuk mau belajar, gaptek teknologi, hingga kesulitan membantu menyelesaikan soal-soal pelajaran. Nah, untuk mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut, utamanya dalam pembelajaran matematika diperlukan kemasan kegiatan pembelajaran yang menyenangkan dan dekat dengan aktivitas sehari-hari siswa.

AJarMat (Ayo Belajar Matematika) merupakan sebuah gerakan untuk membantu orang tua di dalam mendampingi anaknya belajar matematika. Gerakan ini merupakan program yang dimiliki oleh P4TK Matematika Kemdikbud. Melalui gerakan ini orang tua akan difasilitasi bagaimana mendampingi anak dalam belajar matematika agar pembelajaran matematika menjadi menyenangkan dan bermakna. Sehingga pelajaran matematika yang terkesan rumit dan sulit akan menjadi mudah dipahami siswa. Gerakan AJarMat lebih menekankan pada bagaimana belajar matematika yang dikaitkan dengan aktivitas sehari-hari orang tua dan siswa.

Tujuan

Adapun tujuan dari rancangan aksi nyata ini yaitu sebagai berikut.
  1. Untuk menumbuhkan budaya keterlibatan orang tua dalam mendampingi anaknya belajar.
  2. Untuk meningkatkan hubungan baik antara guru, siswa, dan orang tua.
  3. Untuk mewujudkan pembelajaran yang menyenangkan dan berpihak pada murid.
  4. Untuk mewujudkan visi murid merdeka dan merdeka belajar.

Tolok Ukur

Adapun tolok ukur keberhasilan dari aksi nyata yang dilaksanakan ini sebagai berikut.
  1. 50% dari jumlah orang tua siswa mau dan mampu mendampingi anaknya dalam belajar matematika.
  2. 50% dari jumlah siswa dapat memahami materi pelajaran matematika dengan baik.
  3. Terwujudnya pembelajaran yang menyenangkan dan berpihak pada murid.
  4. Terwujudnya visi murid merdeka dan merdeka belajar.

Linimasa Tindakan yang akan Dilakukan

Adapun linimasa tindakan yang akan saya lakukan untuk mewujudkan aksi nyata ini adalah sebagai berikut.
  • Berkoordinasi dengan kepala sekolah terkait pelaksanaan aksi nyata.
  • Menyusun instrumen pelaksanaan aksi nyata.
  • Menyiapakan alat dan bahan yang diperlukan
  • Mendiseminasikan gerakan AJarMat kepada orang tua siswa.
  • Pelaksanaan gerakan AJarMat oleh orang tua siswa di rumah masing-masing.
  • Pengumpulan instrumen dan dokumentasi.
  • Menyusun laporan.

Dukungan yang Dibutuhkan

Untuk melancarkan pelaksanaan rancangan tindakan untuk aksi nyata yang telah penulis susun tentunya penulis memerlukan dukungan dari berbagai pihak. Adapun dukungan yang penulis perlukan yaitu; dukungan dan izin kepala sekolah, keterlibatan siswa, dan juga dukungan dari orang tua siswa.


Demikianlah koneksi antar materi modul 1.4 budaya positif yang dapat admin bagikan. Semoga bermanfaat.

Salam ngiring melajah.

3 Komentar untuk "Rancangan Aksi Nyata Modul 1.4 Budaya Positif"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel