Materi IPA Kelas VI Tema 2 Subtema 2 - Adaptasi Hewan

Selamat Pagi anak-anak,
Bagaimana kabar kalian hari ini? Semoga kalian semua selalu dalam keadaan sehat ya.
Ingat di masa pandemi ini agar anak-anak selalu menerapkan protokol kesehatan agar terhindar dari Covid-19. Ingat selalu menerapkan 5M (Memakai masker, Menjaga jarak, Mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir, Menjauhi kerumunan, dan Mengurangi mobilitas).

Hari ini kita akan melanjutkan pembelajaran Tema 2 (Persatuan dalam Perbedaan) dengan materi adaptasi hewan. Simak penjelasannya berikut ini ya! silahkan kalian catat hal-hal penting dari materi ini!

Materi IPA Kelas VI Tema 2 Subtema 2 - Adaptasi Hewan


ADAPTASI HEWAN


Tuhan menciptakan makhluk hidup dengan segala keunikan dan keistimewaannya, tidak terkecuali hewan. Keunikan dan keistimewaan hewan tersebut kita kenal dengan ciri khusus. Ciri khusus pada hewan tersebut mempunyai hubungan yang erat dengan tempat tinggalnya. Misalnya, ikan memiliki insang untuk bernapas di dalam air, cecak memiliki perekat pada kakinya untuk dapat menempel di dinding, dan bebek memiliki selaput pada kakinya agar dapat berenang di air.

Perhatikan gambar berikut!


Hewan-hewan di atas memiliki bentuk dan ciri-ciri yang berbeda. Ciri-ciri tersebut disesuaikan dengan tempat hidupnya agar mampu beradaptasi dan bertahan hidup.


Berikut bentuk-bentuk adaptasi (penyesuaian diri) hewan.

Adaptasi Hewan Terhadap Kondisi Lingkungan

Seperti halnya tumbuhan, hewan juga melakukan adaptasi. Secara umum tujuan hewan melakukan penyesuaian diri adalah untuk mempertahankan hidup. Namun, secara khusus tujuan penyesuaian diri hewan adalah sebagai berikut.
  1. Memenuhi kebutuhan hidup, misalnya air dan makanan.
  2. Mengatasi kondisi lingkungan yang ekstrem, misalnya lingkungan yang sangat panas, dingin, atau kering.
  3. Melindungi diri dari pemangsa.

Perbedaan jenis makanan yang tersedia di setiap lingkungan mengakibatkan hewan memiliki struktur tubuh yang berbeda juga. Berikut beberapa contoh penyesuaian struktur atau alat tubuh hewan terhadap lingkungan.
  • Struktur Gigi
Perbedaan struktur gigi dapat ditemukan pada jenis hewan karnivora, herbivora, dan omnivora.
  1. Struktur hewan pemakan daging (karnivora) tersusun atas gigi taring yang sangat tajam. Tujuannya adalah untuk merobek-robek makanan yang berupa daging. Contoh hewan karnivora yaitu kucing, harimau, buaya, dan ikan hiu.
  2. Hewan pemakan tumbuhan (herbivora) memiliki susunan gigi yang terdiri atas gigi seri dan geraham. Tujuannya adalah untuk mengunyah makanan yang berupa tumbuhan. Contoh hewan herbivora yaitu sapi, kuda, dan kambing.
  3. Hewan pemakan daging dan tumbuhan (omnivora) memiliki gigi yang terdiri atas gigi seri, gigi taring, dan gigi geraham. Contoh hewan omnivora yaitu tikus dan kera.
Gigi taring pada buaya

Gigi seri dan geraham pada sapi

Gigi seri, taring, dan geraham pada kera

  • Bentuk Paruh
Perbedaan bentuk paruh dapat ditemukan pada jenis unggas atau burung.
Paruh burung pemakan daging terlihat kokoh, runcing, dan tajam serta agak melengkung. Paruh tersebut digunakan untuk merobek daging mangsa. Contohnya paruh burung elang dan burung hantu. 
 Paruh pada burung elang
Paruh burung pemakan madu atau nektar berbentuk kecil dan memanjang. Paruh tersebut digunakan untuk mengisap nektar di dasar bunga. Contohnya paruh burung kolibri. 
Paruh burung kolibri 
Paruh burung pemakan ikan berbentuk panjang dan berkantong yang digunakan untuk membawa ikan hasil tangkapannya. Contohnya paruh burung pelikan. 
Paruh burung pelikan 
Paruh burung pemakan biji berbentuk pendek, tebal, dan runcing karena digunakan untuk memecah biji-bijian. Contohnya paruh burung pipit dan burung kenari. 
Paruh burung kenari 
Paruh burung pemakan serangga berbentuk runcing dan agak panjang karena digunakan untuk mematuk dan mengambil serangga yang ada dibalik kulit kayu. Contohnya paruh burung pelatuk. 
Paruh burung pelatuk 
Paruh unggas pemakan cacing berbentuk lebar dan memiliki struktur seperti sisir di bagian pangkalmya. Struktur tersebut berguna untuk menahan makanan yang licin agar tidak lepas dan menyaring makanan dari lumpur. Contohnya paruh bebek dan angsa.  
Paruh bebek 
  • Bentuk Kaki
Variasi bentuk kaki juga dapat ditemui pada burung dan unggas. Selain dipengaruhi oleh jenis makanan, bentuk kaki burung juga dipengaruhi oleh tempat hidupnya.
Kaki burung pemakan daging bentuknya kokoh dan memiliki kuku tajam. Fungsinya adalah untuk mencengkram mangsa dan merobek makanan. Contohnya kaki burung elang dan burung hantu. 
Kaki burung elang 
Burung pengais memiliki cakar dengan tiga jari menghadap ke depan dan satu jari menghadap ke belakang. Bentuk kaki tersebut digunakan untuk mengais atau menggali tanah dalam mencari makanan. Hewan yang memiliki jenis kaki ini adalah ayam. 
Kaki ayam 
Jenis burung pemakan ikan (perenang) biasanya memiliki kaki yang berselaput. Kaki jenis itu berguna untuk berenang atau berjalan di lingkungan yang berlumpur. Burung yang memiliki bentuk kaki jenis ini adalah burung pelikan. 
Kaki burung pelikan 
Jenis burung pemakan serangga memiliki dua jari kaki menghadap ke depan dan dua jarinya lagi menghadap ke belakang dengan kuku yang tajam. Struktur kaki tersebut digunakan untuk memanjat pohon ketika mencari serangga. Contohnya kaki burung pelatuk.
Kaki burung pelatuk 
  • Bentuk Mulut
Variasi bentuk mulut terdapat pada serangga. Berdasarkan jenis makanannya jenis mulut serangga dibedakan menjadi empat, yaitu: mulut pengisap, mulut penusuk dan pengisap, mulut penjilat, dan mulut penggigit. 
Mulut pengisap contohnya kupu-kupu. 
Mulut kupu-kupu 
Mulut penusuk dan pengisap contohnya nyamuk. 
Mulut nyamuk 
Mulut penjilat contohnya lalat dan lebah. 
 Mulut lalat
Mulut penggigit contohnya belalang dan semut. 
Mulut belalang 
  • Bentuk Lidah
Bentuk lidah panjang dan lengket dimiliki oleh beberapa hewan seperti cicak, bunglon, landak, dan semut. Lidah tersebut digunakan untuk menangkap mangsanya berupa serangga. 

Lidah panjang dan lengket pada bunglon


Adaptasi Hewan Terhadap Kondisi Lingkungan Tertentu


Beberapa hewan memiliki ciri khusus untuk beradaptasi terhadap kondisi lingkungan tertentu. Misalnya adaptasi hewan di gurun, kutub, laut, dan lain-lain.
  • Unta
Unta merupakan salah satu hewan yang hidup di daerah gurun yang panas dan kering. Untuk dapat bertahan hidup di daerah tersebut, berikut beberapa bentuk adaptasi unta.
  1. Terdapat rambut pada kelopak mata berguna untuk menghalangi debu masuk ke mata ketika berjalan di pasir.
  2. Telapak kaki yang lembut memudahkan berjalan di atas tanah berpasir.
  3. Punuk berisi cadangan lemak yang dapat dipecah menjadi energi.
  4. Usus yang sangat panjang untuk menyerap lebih banyak air dalam makanan.

Unta memiliki punuk, telapak kaki lembut, rambut pada kelopak mata

  • Beruang kutub
Beruang kutub hidup di daerah yang sangat dingin di permukaan bumi, yaitu di kutub. Untuk dapat bertahan hidup di lingkungan tersebut, beruang kutub melakukan beberapa penyesuaian yaitu rambut putih sebagai kamuflase agar tidak mudah terlihat oleh pemburu dan lapisan lemak di bawah kulit untuk bertahan di suhu dingin. Kamuflase yaitu kemampuan yang dimiliki hewan untuk menyesuaikan warna atau bentuk tubuhnya dengan lingkungan di sekitarnya.

Beruang memiliki rambut putih dan lapisan lemak di bawah kulit
  • Lumba-lumba dan paus
Kedua mamalia ini hidup di laut. Alat pernapasannya berupa paru-paru. Oleh karena itu, kedua hewan ini kerap muncul ke permukaan laut jika akan menghirup oksigen. Kedua hewan ini juga memiliki kemampuan ekolokasi.

Lumba-lumba muncul ke permukaan laut untuk bernapas


Adaptasi Hewan Untuk Melindungi Diri

  • Kelelawar
Kelelawar memiliki kemampuan ekolokasi, yaitu kemampuan untuk mendeteksi mangsa, pemangsa, dan benda di sekitarnya menggunakan pantulan bunyi.

  • Burung hantu
Burung hantu memiliki penglihatan dan pendengaran yang tajam dan peka untuk mencari mangsa pada malam hari
  • Cicak dan tokek
Cicak dan tokek dapat melindungi dirinya dari pemangsa dengan dua cara, yaitu telapak kaki yang memiliki perekat sehingga memudahkannya merayap di dinding dan kemampuan autotomi. Autotomi yaitu kemampuan memutuskan ekor untuk mengelabui pemangsa.
  • Bunglon
Bunglon memiliki kemampuan mimikri. Mimikri yaitu kemampuan untuk mengubah warna kulit sesuai kondisi lingkungannya untuk mengelabui pemangsa dan memudahkan mendapat mangsa.
  • Walang sangit
Walang sangit dapat mengeluarkan bau yang menyengat untuk melindungi diri dari pemangsa.
  • Landak
Landak memiliki rambut seperti duri yang dilapisi keratin untuk menakuti musuh dan melindungi diri dari pemangsa.
  • Kalajengking
Kalajengking memiliki sengatan beracun di bagian ekor untuk menyerang musuh.
  • Cumi-cumi
Cumi-cumi dapat menyemprotkan cairan berwarna hitam seperti tinta untuk menghindarkan diri dari pemangsa.
  • Ikan buntal
Ikan buntal memiliki kemampuan menggembungkan tubuh untuk perlindungan diri. Selain itu, ikan ini juga memiliki duri-duri yang beracun pada tubuhnya untuk melindungi diri dari pemangsa.
  • Trenggiling dan kaki seribu
Trenggiling dan kaki seribu memiliki struktur kulit yang keras. Saat terancam, kedua hewan ini akan menggulung diri sehingga pemangsa akan kesulitan untuk memangsanya.


Untuk menambah pemahaman kalian terkait materi adaptasi tumbuhan, silahkan cermati video berikut ini!

Video Materi Adaptasi Hewan



Demikian materi terkait adaptasi hewan. Selamat belajar anak-anak. Semoga sukses.

Salam ngiring melajah.

3 Komentar untuk "Materi IPA Kelas VI Tema 2 Subtema 2 - Adaptasi Hewan"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel